Friday, November 18, 2011

Kisah dan Pelaku Pengeboman Hiroshima dan Nagasaki



Pagi yang cerah di Hiroshima, ketika saat itu, Hiroshi yang baru berusia 18 tahun diangkat menjadi kepala keamanan di kotanya, Hiroshima. Tak ada yang menyangka, hal itu akan menjadi momen paling berat yang pernah ditanggung oleh pemuda Hiroshi.

Ibu Hiroshi sudah meninggal karena ditembak sekutu 12 tahun lalu, sedangkan ayahnya sedang ikut membantu Jepang menjajah Indonesia.

Ketika berjalan menuju kuil Shinto ia bertemu seorang tua yang ternyata mantan samurai dari klan Ichiburi bernama Ichiburi Sato. Kemudian mereka berbincang-bincang, dan Hiroshi pun diberi pencerahan tentang perang yang dianggap suci ini.

"Kau tahu Amaterasu O mikami, Hiroshi-san ?" tanya Ichiburi Sato disuatu pagi.

"Istri teman ayahku" jawab Hiroshi

"Bukan yang itu, Amaterasu o mikami adalah dewi matahari. Dewi dalam aliran Shinto Jepang. Karena itu, Jepanglah yang berhak menerangi dunia !! Perang ini adalah manifestasi. Walau pun .. aku tak sependapat." ujarnya lagi.

"Kau tahu Hiroshi-san.." tukas Ichiburi-san "Mengakui ajaran amaterasu-sama' sebagai penguasa matahari yang menguasai bumi, namun mengambil alih wewenang-nya dalam melakukan penguasaan bumi, apa itu bukan suatu pelecehan kepada amaterasu-sama' ?".

"Kemudian melakukan penerangan kepada seluruh dunia dengan melakukan pembunuhan dalam perang atas namaNYA, Apakah itu bukan suatu bentuk kekurangajaran pada amaterasu-sama' sendiri ?" cerocos Ichiburi-san jengkel.

"Sungguh aku tak habis pikir, bagaimana mungkin jepang pasca Bakufu dan restorasi Meiji bisa dipegang oleh kaum pandir yang haus darah penaklukan. Mereka lebih layak disebut sebagai Oni dan Yasa' ..".

"Sayonara... Ichiburi-san..." balas Hiroshi sambil berbalik badan dan pulang.

Hiroshi berjalan sambil merenugkan ucapan dari Ichiburi-san

Ketika Hiroshi sampai di Pos, ia terkejut ternyata ayahnya mati ditembak sekutu. Hiroshi seakan tak percaya akan hal itu, Hiroshi kini tinggal sebatang kara. Sementara itu di markas sekutu tepatnya di Amerika.

"Kamu sudah dengar kan? keputusan dari Presiden Truman ?". "Ya.. katanya senjata itu senjata yang belum pernah ada." Pangkalan sekutu di pasifik barat meningkat intensitasnya ketika Henry S Truman mengumumkan akan meluluhlantakkan 4 kota di Jepang.

"Kenapa harus 4 bukankah 2 saja sudah cukup ?".

"Presiden Truman sepertinya ingin mengoyak Jepang seperti saat Jepang mengoyak Perl Harbour". "Kemungkinan juga itu hasil nasihat intelijen presiden". Saat crew hanggar sedang mengobrol, mereka didekati seseorang. "Kapan Little Boy datang?".

3 Agustus 1945, para crew sekutu di Amerika semakin tidak sabar dengan kemenangan yang tinggal sedikit lagi. Lalu

pada saat yang sama, di Kota Hiroshima. Hiroshi mencoba untuk menjalani tugasnya seperti biasa, walau hatinya masih terluka mendengar kabar ayahnya gugur di Asia Tenggara.

Sekitar tengah malam Paul Tibbets terbangun dengan nafas terputus karena bermimpi tentang neraka, di sebuah negara yang jauh. Mimpinya itu terlihat sangat nyata.

Dia bermimpi kalau ia berada di sebuah kota yang akan meledak dan hacur seketika kemudian rata dengan tanah

Bangunan menjadi debu, jasad manusia menguap. Kengerian yang sukar untuk dibayangkan. Rasa tangis yang tidak bisa keluar karena begitu mengerikannya.

Tanggal 5 Agustus pagi. Di pangkalan. Bom MK yang bernama Little Boy itu sudah sampai di pangkalan. Presiden Truman bersikeras untuk mengantar bom itu dalam waktu dekat

Malam itu pun akhirnya Little Boy sampai di markas. Paul Tibbets pun langsung diperintahkan untuk menerbangkan pesawat Enola Gay menuju Nagasaki.

Paul Tibbets/sang pembawa bom ATOM Hiroshima

 
gimana perasaan paul tibbets saat mau teken tombol buat melepas bomnya, mungkn paul tibbets sudah tau lewat tangan dia bsa membunuh ratusan ribu nyawa manusia.



pesawat yang membawa bom hiroshima


 Little Boy, bom ini penuh dengan bahan kimia.
 

Paul Tibbets baru saja keluar dari ruang briefing beserta regu yang lain. Dia mendapat tugas untuk mengantar Little Boy. Bom Atom yang konon sangat dahsyat ledakannya seperti uji coba Trinity di New Mexico

Pangkalan Tinian pun menjadi sangat sibuk untuk mempersiapkan penyerangan besok ke Hiroshima. Sebegitu sibuknya hingga sampai larut malampun mereka masih juga berada di landasan. Tidak sedikit yang minum bir agar tidak terlalu tegang dalam bekerja

Di pagi buta 6 Agustus, dari pangkalan Tinian, berangkat enam buah pesawat untuk melaksakan misi khusus pengeboman Hiroshima

Ketika pesawat-pesawat itu berada di atas Hiroshima

Sekitar 9800 meter diatas kota Hiroshima. Saat itu langit Hiroshima sangat jelas. sekitar pukul 08 pagi. Paul Tibbets memerintah untuk menjatuhkan Little Boy

Saat-saat yang paling mendebarkan adalah ketika dia memasang bom dengan benar, jika ada satu kesalahan saja itu bisa fatal akibat nya. Akhirnya Little Boy pun dijatuhkan ke Hiroshima dan hancur rata dengan tanah.

Hiroshima pun akhirnya rata dengan tanah

Tidak puas dengan penghancuran di Hiroshima itu, sekutu berniat untuk meledakkan Fat Man di..

Kokura atau Nagasaki apabila Jepang masih juga belum menyerah setelah pernyataan presiden Truman pada tanggal 7 Agustus

Paul Tibbets melihat kepulan asap berwarna merah dibelakang pesawatnya lalu berkata" God Bless You" sambil menitikan air mata.

Pangkalan Tinian kembali sibuk untuk mengirimkan Fat Man ke kota selanjutnya di Jepang.

bom fat man:

Sementara itu, Paul Tibbets sadar kalau kejadian ini mirip dengan mimpinya.

Tapi Paul Tibbets hanya menjalankan tugas. Dia tidak bisa membantah jika Presiden Truman ingin menjatuhkan bom lagi di Jepang.

Akhirnya Paul Tibbets pun sampai di landasan.

kepulangan Paul Tibbets disambut sorak sorai karena berhasil mengatarkan senjata maha dahsyat itu ke lawan perang mereka.

"Sebentar lagi kita akan merebut kejayaan mereka !" kata salah seorang kru Paul Tibbets.

Pemerintah Amerika, setelah melihat keberhasilan di Horishima, segera bergegas untuk meneruskan rencana memborbardir Jepang.

Keesokan harinya.

Tanggal 8 Agustus, Fat Man sudah siap berada di pangkalan Tinian. Kali ini Charles Sweeney mendapat tugas untuk mengantar Fat Man ke target selanjutnya dengan pesawat Bockstar.

Charles Sweeney sudah siap untuk penyerangannya bersama dengan kru-kru lainnya menuju Kokura

Tanggal 9 Agustus, pukul 09 pagi, waktu Jepang, ternyata Kokura tertutupi oleh awan. Charles Sweeney tidak bisa melihat target yang berada diatas tanah Padahal Fat Man yang diangkutnya harus di jatuhkan pada hari itu juga.

Akhirnya ia memutuskan untuk membelokkan sasaran

Primary target di gugurkan, dan Charles Sweeney mengubah sasaran ke Nagasaki setelah konsultasi dengan pangkalan. Pukul 11 siang, Nagasaki sangat cerah saat itu.

Malangnya penduduk Nagasaki, mereka tidak mengira kalau itu adalah hari kehancuran.

Di siang yang cerah itu, Pesawat Bockstar memuntahkan muatannya. Tidak ada sasaran pasti, hanya cukup di jatuhkan di kota Nagasaki. Charles Sweeney langsung mengubah haluan untuk menghindari shockwave yang akan terjadi.

seketika itu pun kota Nagasaki rata dengan tanah seperti halnya kota Hiroshima.

Dampak ledakan di Nagasaki lebih dahsyat daripada di Hiroshima. Radius 11 km dari hiposenter Fat Man hangus dilalap bola api. Tekanan shockwave meluluh lantakkan bangunan disekitarnya. Amerika berhasil membuat sebuah neraka baru di bumi Nagasaki

Dengan begini, sudah dipastikan kalau Jepang akan kalah dalam Perang Dunia II.

Tanggal 12 Agustus, karena Jepang masih belum menyerah juga, maka Amerika berniat untuk mengantarkan satu buah bom lagi. Tapi karena kendala teknis dalam transportasi bom selanjutnya, maka jadwal pengeboman mundur hingga tanggal 16 Agustus.

Karena mereka ingin menglahkan Jepang dengan telak

Jepang atas desakan dari bebarapa pihak, termasuk karena tekanan dari masyarakat yang menderita dari pengeboman itu, memaksa Kaisar harus menyatakan menyerah pada tanggal 14 Agustus
Hari itu, Jepang menyerah tanpa syarat, awal dari kemenangan sekutu

Kabar menyerahnya Jepang hanya tersebar di lingkungan sekutu. Di wilayah kekuasaan Jepang, kabar ini belum tersiar. Seperti di Indonesia, kabar menyerahnya Jepang di anggap hanya gurauan belaka.

Pada tanggal 16 Agustus, para pemuda Indonesia dapat memastikan kabar itu dari kemampuan menyadap radio luar negeri. Akhirnya beberapa pemuda menemui Soekarno dan Moh Hatta untuk mendesak kemerdekaan Indonesia

Akhirnya, tanggal 17 Agustus, Indonesia berhasil merdeka ditandai dengan pembacaan proklamasi




Pasukan Jepang pun diminta untuk segera keluar dari wilayah Indonesia

Akhirnya, pada tanggal 2 September 1945, Jepang menanda tangani surat penyerahan diatas kapal USS Missouri di teluk Tokyo

1 comment: